Rabu, 20 Agustus 2014

Agribisnis Untuk Pendidikan

Pendidikan adalah hal yg mutlak di Indonesia dewasa ini. Pendidikan di Indonesia adalah suatu proses pembangunan bangsa, oleh karena Indonesia adalah termasuk Negara berkembang. Pendidikan juga metupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang perannya sangat penting untuk
pembangunan suatu bangsa. Pendidikan agribisnis adalah pendidikan yang berperan penting di Indonesia. Ini karena Indonesia meruapakan Negara agraris yang didominasi oleh tanah-tanah yang subur.
Pendidikan agribisnis pun di Indonesia telah mengalami konsep yang terus berkembang. Pada mulanya merupakan kegiatan pembelajaran on farm saja, seperti bercocok tanam, cara memanen, dll. Namun belakangan karena perkembangan penduduk, kemajuan transportasi, berkembangnya telekomunikasi, meluasnya urbanisasi, dan terbukanya pasar, pendidikan agribisnis mengembangkan ranah pendidikannya. Seperti berhubungan dengan pasar, bertambah banyaklah kontak pertanian itu dengan transportasi, pengolahan, pembiayaan, dan transaksi pasar. Begitulah secara singkat adalah keterkaitan antara usaha tani dengan sector di luar pertanian.
Sistem agribisnis bisa dilihat dalam beberapa tingkatan. Agribisnis dalam satu perusahaan maka yang diperlukan manajemen dari satu perusahaan. Tapi agribisnis bisa merupakan gabungan dari beberapa perusahaan yang kita sebut industry. Misalnya, agroindustri perkebunan, tergabung di dalamnya agroindustri subsektor kelapa sawit, karet, dan lainnya. Bahkan agribisnis bisa dikelola dalam intersektoral. 
Pendidikannya juga begitu. Dalam pendidikan agribisnis, awalnya hanya ada pendidikan pertanian yang merefleksikan kata pertanian itu sendiri. Di situ hanya ada on farm. Keahlian yang dibutuhkan pun hanya tentang agronomi, tanah, hama penyakit, dan klimatologi.
Dari sejarah terlihat juga yang dupelajari dulu hanya farm management (usaha tani). Belakangan setelah disadari bahwa pertanian merupakan bisnis masuklah ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu sosial yang lain.
Pengelolaan usaha tani ini tidak ada bedanya dengan pengelolaan sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, baik itu usaha tani atau industri, membutuhkan pemimpin, manajer, profesional, teknisi, karyawan, dan pendidik atau penyuluh. Pendidikan agribisnis harus dapat menyediakan tenaga kerja mulai dari tingkat terbawah hingga teratas untuk mengisi posisi-posisi tadi, mulai dari strata non gelar, S1, S2, dan S3.
Jadi, jika ingin mengembangkan sistem pendidikan agribisnis harus tahu tingkatan  yang mau disiapkan. Apakah yang mau mengelola satu perusahaan,  industri,  sektor, atau intersektor. Dan pendidikan itu semua sebenarnya telah dimiliki oleh pendidikan sistem agribisnis di Indonesia. Mulai dari tingkatan sekolah menengah atas, S0 (strata nongelar), S1, S2, dan S3.

SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar